Letak dan Luas Wilayah

Desa Arui Das adalah secara administrative termasuk dalam wilayah desa terakhir kecamatan Wertamrian, Kabupaten Maluku Tenggara Barat terletak kearah pesisir pertengahan Yamdena Timur, dengan jarak 26 km dari kantor kecamatan. Jarak desa Arui Das dari Kantor Bupati sekitar 56 km. Waktu tempuh menuju kota kecamatan sekitar 1 jam, sedangkan waktu tempuh menuju ibu kota Kabupaten kurang lebih 1,5 jam.

Desa Arui Das terdiri dari 3 Soa yaitu Soa Rumsifa, Rumsory dan Lutur Das Bab. Dari 2 RW dan 4 RT.

 

Luas Wilayah

Luas Wilayah desa Arui Das 9.750 M2 dari 145,42 km2 dengan laju pertumbuhan penduduk berdasarkan hasil sensus Penduduk tahun 2010 sebesar -0.12 % dan memiliki batas-batas wilayah desa sebagai berikut:

  • Sebelah Utara : Wilayah desa Lorwembun
  • Sebelah Selatan : Wilayah desa Arui Bab .
  • Sebelah Barat : Wilayah desa Makatian yang berbatasan dengan sungai Makatian
  • Sebelah Timur : Laut Arafura
Keadaan Geografis dan Topografi Desa

Keadaan Geografis Desa

Desa Arui Das merupakan Desa terakhir wilayah kecamatan Wertamrian yang terletak di pesisir Timur pulau Yamdena. Terletak pada posisi 130° 40 LS dan 8° BT. Kondisi tanah desa ini adalah tanah andisol berlapis paling atas warna hitam dan lapisan bawah berwarna putih. Tinggi wilayah Laut diatas permukaan laut 75 m (sumber data BPS Posdes 2018) dikutip dari Wertamrian dalam angka Tahun 2019.

Keadaan Topografis Desa (Iklim)

Data kondisi iklim desa Arui Das merupakan salah satu factor yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Iklim Desa Arui Das termasuk dalam daerah tipe iklim D, dengan nilai Q antara 60 % – 100 %. Nilai Q adalah perbandingan antara banyaknya bulan basah dibagi dengan bulan kering kali 100 %. Suhu minimum 25.5 derajat C dan suhu maksimum 30.7 derajat C rata-rata suhu udara dan kelembaban 80 % setiap bulan. Rata-rata tekanan udara dan arah kecepatan angin 7.0 knot setiap bulan, curah hujan bulan Desember sampai dengan bulan Mei rata-rata 328.1 mm terutama dalam bulan Desember, Januari dan April sedangkan curah hujan bulan Juni sampai dengan November rata-rata 25.7 (mm) terutama dalam bulan Juni, Juli dan November (sumber data dari BMKG, Stasiun Meteorologi Saumlaki yang dikuti dari Wertamrian dalam Angka Tahun 2018).

Sarana dan Prasarana

 Desa Arui Das adalah desa terakhir kecamatan Wertamrian jarak ke ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat Saumlaki = 56 Km (sumber data BPS (Posdes 2018) yang dikutip dari Wertamrian dalam Angka Tahun 2019). Sarana perhubungan dengan Lorulung sebagai Ibu Kota Kecamatan Wertamrian dan Saumlaki sebagai ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara Barat dihubungkan dengan jalan darat dengan konstruksi jalan beraspal. Namun sarana jalan tersebut kurang kuat sehingga sarana jembatan penghubung sering putus akibat banjir di musim hujan dan juga tanah daerah pesisir kecamatan wertamrian sangat tidak kuat sehingga jalan yang beraspal ini tidak kuat dan pada saat musim hujan terjadi longsoran dan jalanpun rusak. Sarana Saluran air pesisir jalan trans desa belum juga dibangun sehingga banjir melanda wilayah desa tidak melewati drainasi/Saluran yang sudah dibangun.

Keadaan jalan yang sudah beraspal dan adanya mobil angkutan yang masuk mengakibatkan mobilitas dalam kegiatan sehari-hari masyarakat menjadi tinggi, sehingga banyak masyarakat desa melakukan urbanisasi terutama kaum muda. Sebagian besar dari kaum bekerja keluar desa menuju berbagai koa untuk beberapa tahun, setelah itu mereka akan kembali lagi ke desa dan inggal menetap. Bagi masyaraat yang bekerjasebagai pedagang atau mau bekerja keluar kota merasa sangat terbantu dengan adaya prasarana jalan angkut ini.

Sistim Usaha Tani

Ditinjau dari jenis komoditas yang diusahakan, sistim usaha tani yang ada di desa Arui Das dibedakan menjadi empat yaitu: komoditas pertanian seperti jagung dan ketela, kacang hijau, padi ladang local (Padi merah, Hitam, putih),  komoditas kedua adalah kehutanan seperti Pohon Sagu, Sukun dan kelompok ketiga adalah komoditas perkebunan seperti: Kelapa, mangga, jambu, lemon. Sedangkan ditinjau dari rotasinya dapat dibedakan menjadi dua yaitu komoditas yang mempunyai rotasi lebih dari satu tahun dan komoditas yang kurang dari satu tahun, Yang dimaksud rotasi disini adalah jangka waktu tanaman tersebut ditanam sampai dengan tanaman tersebut tidak lagi ekonomis diproduksi.

Jenis tanaman kehutanan yang ditanam warga adalah pohon Jati sedangkan komoditas perkebunan yang paling banyak ditanam adalah kelapa (Cocos nucifera), pohon kelapa ditanam oleh petani sebagian besar diproses secara tradisional kopra untuk dijual dan jenis tanaman ini rotasi prosesnya lebih dari satu tahun.

Jenis komoditas yang ada di desa terdiri dari jagung (zaimays indurate), padi local merah, hitam, putih, Lombok, ubi rambat, ubi kayu (manihot utilissima), dan sebagian besar adalah tanaman jagung dan ketela pohon

Jenis komoditas pertanian tersebut ditanam pada lahan yang sama secara bergiliran sesuai dengan musimnya. Pola pergiliran tanaman ini berlangsung dalam jangka waktu satu tahun. Pada umumnya jagung dan cabai, ubi ditanam pada awal musim penghujan (Oktober-November), namun terkadang musim hujan bisa berubah sampai januari baru dilakukan penanaman sehingga petani sangat kekurangan dalam mendapakan hasil untuk dijual. Jumlah lahan tidur warga petani di desa cukup banyak dikarenakan warga keterbatasan sarana pertanian untuk menggarap lahan, sehingga simtim berpidah-pindah tempat/lahan yang mempermuda serta kesuburan tanah yang tinggi.

Bagikan:

Facebook
Twitter
WhatsApp
Info

Berita Terkait Lainnya

Scroll to Top